Rabu, 28 September 2011 13:13 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Sebuah terobosan di bidang kesehatan dilakukan dua mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Aldilas Achmad Nursetyo dan Ahmad Ali Zulkarnain, keduanya berasal dari Fakultas Ilmu Kesehatan, membuat fasilitas pengingat minum obat yang dikemas dalam bentuk Short Message service (SMS) otomatis berbasis sistem android.
Fasilitas pengingat minum obat ini ditujukan untuk membantu para penderita penyakit Tuberkulosis (TBC). Aldi -- demikian sapaan Aldilas Achmad Nursetyo -- menjelaskan alat ini dibangun melalui perangkat luna bernama PMO System v.10.
''Alat ini nantinya mengirimkan SMS secara berkala dan otomatis. Setiap hari dalam waktu yang sama sehingga nantinya si pasien tidak akan lupa atau terlambat ketika harus meminum obatnya,'' katanya seperti dilansir dari laman resmi Muhammadiyah.
Aldi menjelaskan secara umum perangkat lunak yang digunakan tersebut memiliki dua proses. Proses pertama berupa input data yang akan disimpan dalam SQLite. Proses lainnya adalah bagian pengiriman SMS secara otomatis.
Pada bagian input, kata dia, prosesnya cukup menekan tombol menu yang mengarah pada user interface input. Kemudian data akan otomatis tersimpan dalam database SQLite. Setelah itu perangkat lunak akan mengirimkan SMS sesuai yang telah dijadwalkan.
''Sedangkan data yang harus dimasukkan adalah nama pasien, nama obat yang harus diminum, jumlah tablet yang harus diminum, nama dokter yang merawat pasien, dan jadwal pengiriman SMS,'' urainya.
Thank to :
blogger
republika.co.id
Fasilitas pengingat minum obat ini ditujukan untuk membantu para penderita penyakit Tuberkulosis (TBC). Aldi -- demikian sapaan Aldilas Achmad Nursetyo -- menjelaskan alat ini dibangun melalui perangkat luna bernama PMO System v.10.
''Alat ini nantinya mengirimkan SMS secara berkala dan otomatis. Setiap hari dalam waktu yang sama sehingga nantinya si pasien tidak akan lupa atau terlambat ketika harus meminum obatnya,'' katanya seperti dilansir dari laman resmi Muhammadiyah.
Aldi menjelaskan secara umum perangkat lunak yang digunakan tersebut memiliki dua proses. Proses pertama berupa input data yang akan disimpan dalam SQLite. Proses lainnya adalah bagian pengiriman SMS secara otomatis.
Pada bagian input, kata dia, prosesnya cukup menekan tombol menu yang mengarah pada user interface input. Kemudian data akan otomatis tersimpan dalam database SQLite. Setelah itu perangkat lunak akan mengirimkan SMS sesuai yang telah dijadwalkan.
''Sedangkan data yang harus dimasukkan adalah nama pasien, nama obat yang harus diminum, jumlah tablet yang harus diminum, nama dokter yang merawat pasien, dan jadwal pengiriman SMS,'' urainya.
Thank to :
blogger
republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar