Meskipun kejadian buruk yang menimpa turis sering jadi berita di media massa, hal itu sebenarnya hanya terjadi pada segelintir orang saja. Kenyataannya, jutaan turis lainnya bisa kembali ke rumah dengan selamat.
Selalu berhati-hatilah dan waspada dengan keadaan sekitar saat berperjalanan. Foto: Thinkstock
Aksi kejahatan yang dianggap remeh sebenarnya menelan korban yang jauh lebih besar dari bom teroris. Turis sangat rentan menjadi korban praktik percaloan, pencurian, copet, penipuan dan tindakan kekerasan. Hal inilah yang harus diwaspadai semua wisatawan. Supaya tidak menjadi korban kejahatan tersebut dan tetap aman di perjalanan, simak beberapa tips berikut ini:
Kemas barang bawaan dengan aman
Perjalanan yang aman dimulai dari cara Anda mengemas bawaan. Pastikan koper atau ransel yang Anda bawa memiliki kunci pengaman serta terbuat dari bahan yang kuat. Hindari membawa tas atau ransel berwarna menyolok karena akan menarik perhatian pelaku kejahatan.
Kalau ransel berwarna merah terang teronggok bersama ransel lain yang berwarna gelap, apa yang ada di pikiran seorang pencuri? Hampir bisa dipastikan, ransel berwarna merah terang akan menjadi target terlebih dahulu. Hindari pula mengisi tas atau koper sampai benar-benar penuh, karena barang bawaan yang “gemuk” akan selalu mengundang perhatian lebih dulu.
Tinggalkan pernak-pernik yang tak perlu
Ingatlah, Anda tidak sedang berangkat untuk menghadiri pesta. Jadi tak perlu membawa perhiasan yang berlebihan. Bawa alat elektronik yang dibutuhkan saja seperti telepon genggam, kamera saku dan pemutar musik. Tak perlu membawa laptop atau peralatan canggih lainnya kalau tidak benar-benar dibutuhkan.
Tinggalkan kartu identitas yang tidak dibutuhkan seperti kartu anggota perpustakaan atau anggota klub. Demikian pula dengan kartu kredit dan ATM, tak perlu dibawa semuanya. Cukup kantongi yang benar-benar akan dipakai saja. Membawa pernak-pernik dalam jumlah minimal akan memudahkan Anda mengawasinya. Ini artinya mengurangi risiko kehilangan.
Jangan simpan semua telur dalam satu keranjang
Jangan menaruh semua uang dan barang berharga dalam satu dompet. Kalau Anda kehilangan dompet itu, berarti Anda kehilangan semua uang dan barang berharga. Tempatkan sebagian uang di bagian tersembunyi dalam tas atau ransel Anda. Kalau perlu, simpan uang di dalam jahitan baju sebagai tindakan jaga-jaga untuk mengatasi keadaan yang tak diinginkan.
Tampil percaya diri
Meskipun Anda benar-benar buta tentang suatu lokasi, berlagaklah seperti orang yang sudah tahu. Saat bingung mencari lokasi tujuan, jangan sekali-sekali berhenti di tengah jalan sambil menunjukkan ekspresi panik. Teruslah berjalan, ikuti arus orang ramai supaya tidak menarik perhatian calo, penipu dan tukang copet.
Setelah berjalan sebentar mengikuti arus orang ramai, cari toko kecil atau kafetaria. Nah, ketika sudah duduk santai di kafetaria, Anda bisa membuka peta atau buku panduan perjalanan yang dibawa. Kalau ada yang ingin ditanyakan, bertanyalah pada pemilik toko atau pelayan kafetaria. Penjelasan mereka tentunya lebih bisa dipercaya daripada petunjuk calo yang ingin mencari keuntungan dari ketidaktahuan Anda.
Berpakaian seperti warga lokal
Trik lainnya untuk menghindari perhatian pelaku kriminal adalah tampil seperti warga lokal. Menenteng kamera kemana-mana dan berpakaian seperti turis sama saja dengan memproklamirkan diri Anda sebagai orang baru.
Keluarkan kamera saat benar-benar ingin memotret saja. Meskipun ras dan warna kulit kita berbeda dengan warga lokal, bersikaplah seolah-olah kita sudah lama tinggal di tempat tersebut. Kalau Anda terlihat sudah berpengalaman, penipu dan tukang copet akan berpikir ulang sebelum melancarkan aksinya.
Tidak terlalu sulit tampil seperti warga lokal karena sebenarnya model pakaian di seluruh dunia hampir sama saja. Bagi pejalan laki-laki, salah satu cara untuk tampil lebih membumi adalah dengan memakai celana panjang. Mengenakan baju kaus lengan pendek bermotif sederhana juga bisa jadi cara yang ampuh supaya nampak seperti orang lokal. Intinya, berpakaianlah dengan sederhana dan tidak memilih busana yang terlalu terbuka.
Waspadai tukang copet
Selain berusaha terlihat sudah berpengalaman, tentu saja Anda harus ekstra hati-hati membawa barang berharga supaya tidak mudah menjadi sasaran pelaku pencopetan.
Paspor, uang, kartu kredit dan barang berharga lainnya harus disimpan dalam dompet atau tas kecil yang melekat di badan. Kewaspadaan Anda harus ditingkatkan saat berada dalam kerumunan atau ketika berdesak-desakan di dalam angkutan umum.
Jauhi demonstrasi dan huru-hara
Anda tidak datang ke suatu tempat untuk meliput demonstrasi atau huru-hara di luar negeri. Segera menjauh ketika melihat sekelompok orang sedang melakukan demonstrasi.
Meskipun awalnya terlihat damai, kegiatan demonstrasi seringkali berakhir ricuh bahkan disertai aksi kekerasan. Sebelum berangkat, ikuti pula perkembangan politik dan situasi keamanan daerah yang Anda tuju. Jangan segan-segan membatalkan perjalanan kalau Anda ragu dengan keamanannya.
Ramah tapi tidak sok akrab
Senyum adalah bahasa universal yang menunjukkan keramahan dan persahabatan. Kalau bahasa tubuh kita menyenangkan, penduduk lokal pasti dengan senang hati membantu Anda. Tapi tindakan ramah yang berlebihan bisa memancing perhatian orang-orang yang berniat jelek.
Jangan pula terlalu akrab dengan orang yang baru dikenal, apalagi memberi identitas pribadi pada orang asing. Orang yang bersikap terlalu ramah sering memiliki maksud tersembunyi. Karena itu berhati-hatilah.
Gunakan “common sense”
Hal terpenting supaya tetap aman di perjalanan adalah menggunakan “common sense” Anda. Kalau perasaan Anda mengirimkan pesan yang tidak nyaman, tingkatkan kewaspadaan Anda.
Jangan terlalu berani menantang bahaya karena tidak ada manfaatnya bagi turis biasa seperti Anda. Misalnya, kalau suatu tempat nampak sangat sepi, jangan berada di tempat tersebut. Juga, lebih baik tetap tinggal di kamar kalau Anda tidak yakin dengan keamanan suatu tempat pada malam hari.
Thanks to :
Blogger
Hairun Fahrudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar